Kabupaten Magelang
- Jumat (26/07), Dusun Tegalombo, Ngargoretno menjadi dusun inovatif pertama
dari KKN Universitas Tidar (UNTIDAR) tim
2 Desa Ngargoretno dalam mengembangkan hidroponik sebagai bagian dari gerakan
ketahanan pangan. Kegiatan dilaksanakan untuk memberikan solusi berkelanjutan
dalam menghadapi tantangan pangan di masa depan.
Pada
rangkaian program kerja yang berlangsung selama satu bulan, KKN UNTIDAR tim 2
Desa Ngargoretno memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga Dusun
Tegalombo mengenai teknik bercocok tanam secara hidroponik tanpa aliran, yakni
dengan menggunakan barang bekas berupa botol atau galon. Hal tersebut berfungsi
untuk mengurangi sampah.
Ilham
Maisya Fatih selaku ketua tim, menjadi pemateri dalam sosialisasi. “Hidroponik
sendiri merupakan salah satu budidaya tanaman tanpa tanah yang mengandalkan
media air sebagai media bercocok tanam sehingga mampu memanfaatkan lahan yang
tersedia.”
Proses
pelatihan praktik diawali dengan pengenalan dasar-dasar hidroponik, jenis
tanaman yang cocok, persiapan bahan dan alat, cara pembuatan media, cara
perawatan, hingga cara pemeliharaannya. Para warga juga diajak untuk langsung
mempraktikkan teknik tersebut di lapangan. Sosialisasi diikuti oleh 150 ibu-ibu
muslimat Tegalombo dengan antusias dan respon positif. "Kami sangat
berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang sudah membawa ilmu baru ini ke desa
kami. Dengan hidroponik, kami bisa menanam sayuran segar tanpa khawatir
kekurangan lahan," kata salah satu warga.
Adapun
keuntungan hidroponik yaitu keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi
lebih terjamin, perawatan lebih praktis, gangguan hama lebih terkontrol, dan
pemakaian pupuk lebih hemat (efisien). Selain untuk menanggulangi sampah,
pelaksanaan program pengembangan hidroponik diharapkan dapat digunakan untuk
pemanfaatan lahan yang sempit.
Selain
itu, pengembangan hidroponik tanpa aliran diharapkan dapat terus berlanjut dan
dikembangkan oleh warga Dusun Tegalombo, sehingga manfaatnya bisa dirasakan
dalam jangka panjang. Keberhasilan program tersebut diharapkan dapat menjadi
inspirasi bagi dusun-dusun lain di sekitar untuk mengadopsi metode serupa dalam
upaya mencapai ketahanan pangan yang lebih baik.
Penulis:
Bening Rahmawati, Diana Rahmawati, dan Riyanti Terisa
Editor:
Dias Dwi N.