Sumber: Ryan Afdal (Mahasiswa KKN Untidar Desa Tugurejo)
Kabupaten Magelang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Tidar (UNTIDAR) bersama puskesmas Tempuran sukses menggelar sosialisasi
pencegahan stunting di aula Balai Desa Tugurejo, Rabu (31/7). Dalam kegiatan
ini 30 peserta ikut hadir yang sebagian besarnya adalah ibu hamil dan menyusui.
Pada pelaksanaan sosialisasi,
peserta diajak mengenal pentingnya gizi seimbang melalui edukasi "Isi
Piringku". Selain itu, mereka juga mendapatkan demonstrasi pembuatan
makanan bergizi dan informasi mengenai lima kunci keamanan pangan.
“Kami sangat berterima kasih kepada
seluruh pihak yang bersangkutan dalam kegiatan sosialisasi pencegahan stunting
ini. Harapannya ibu-ibu lebih bijak untuk membeli dan mengonsumsi makanan
bergizi dan sesuai dengan katalog,” ujar Devi, ketua tim KKN Desa Tugurejo.
Kepala Desa Tugurejo, Slamet
Budiyono turut hadir memberikan sambutan di awal kegiatan sosialisasi. "Saya turut senang dengan
kegiatan ini mengingat angka stunting di Desa Tugurejo cukup tinggi. Semoga
setelah ini angka stunting di Desa Tugurejo dapat turun." ujarnya.
Budi Hartono, S.E., M.Sc. selaku
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), menjelaskan bahwa stunting tidak hanya
berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga dapat menghambat
perkembangan otak dan menurunkan produktivitas di masa depan. " Stunting
tidak hanya menyebabkan kurang optimalnya perkembangan fisik dan kognitif, tetapi
dalam jangka panjang juga dapat menurunkan kemampuan produktivitas, kesehatan
yang buruk, penurunan prestasi akademik, dan lebih rentan terhadap penyakit
menular. Oleh karena itu, program sosialisasi yang dilakukan tim KKN Tugurejo
UNTIDAR berupaya agar masyarakat teredukasi mengenai bahaya stunting".
Ujar Budi Hartono S.E., M.Sc.
Kegiatan dilengkapi dengan sesi
pemaparan materi dan diskusi interaktif antara narasumber dengan masyarakat
setempat yang menjadi sasaran dari kegiatan. Pemaparan materi disampaikan oleh
Putri Astri Andini, A. Md. Gz. (ahli gizi Puskesmas Tempuran). Dalam
pemaparan materinya, Putri fokus pada inovasi pangan terutama kudapan. Contoh inovasi kudapan
yang dapat dijadikan alternatif solusi adalah sate lilit, gadon ayam wortel,
tahu sarang burung, dan nugget telur tempe. Selain itu, ditegaskan juga
mengenai lima kunci aman makanan dan kebersihan yaitu:
1. Biasakan cuci tangan.
2. Bedakan telenan dan pisau untuk
bahan makanan mentah dan matang.
3. Memasak dengan benar dan matang
terutama untuk menu makanan nabati dan hewani.
4. Simpan makanan matang pada suhu
yang tepat dan aman.
5. Gunakan air dan bahan baku yang
aman.
Melalui inovasi dan kunci makanan
aman diharapkan permasalahan stunting dapat teratasi secara berkala. Selain itu, lebih mengutamakan kudapan buatan sendiri
ketika memberikan asupan gizi kepada anak ketika masa pertumbuhan.
Sumber: Ryan Afdal (Mahasiswa KKN Untidar Desa Tugurejo)
"Anak-anak cenderung menggemari kudapan. Melalui inovasi kudapan ini, diharapkan anak-anak tidak sering membeli kudapan dari luar," ujar Putri.
Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN UNTIDAR dan puskesmas Tempuran, diharapkan tercipta sinergi yang positif dalam upaya pencegahan stunting di Desa Tugurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Semangat kolaborasi antara pihak akademis dan kesehatan daerah diharapkan dapat menjadi contoh upaya serupa di wilayah-wilayah lain.
Penulis: Mufadlotul Izzah
Editor : Elgafa
Royfasa Intaqwa Awallintar