sumber : penulis

Peserta summer course berfoto bersama rektor Untidar


UNTIDAR telah menyelenggarakan Summer Course selama satu minggu. Program ini berlangsung dari tanggal 22-28 Juli 2024. Mengusung tema “Strengthening Global Connectivity Through Cultural Exchange,” program ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk menjalin relasi di tingkat lembaga sekaligus pertukaran budaya dari berbagai latar mahasiswa. 


Sekitar 21 peserta dari berbagai negara yang sebagian besar merupakan mahasiswa exchange kampus mitra UNTIDAR. “Promosi kami melalui komunitas, jadi banyak temen-temen mahasiswa asing ini memang sudah datang ke Indonesia, kemudian mereka menjadi mahasiswa di Indonesia, di Universitas lain di Indonesia seperti Unnes, UMS, Undip, dan lain sebagainya. Nah, itulah yang kemudian kami tawarkan apabila mereka berkenan mengikuti Summer Course ini,” jelas Endo ketua penyelenggara program Summer Course. Program ini sekaligus menjadi ajang pengenalan budaya Indonesia dan pengalaman baru bagi mereka.


Pada Minggu, (22/7) sebanyak 24 peserta mengikuti pembukaan program Summer Course di Gedung Teknik UNTIDAR Kampus Tuguran. Peserta merupakan mahasiswa yang mendaftar, baik dari jalur undangan kampus mitra UNTIDAR maupun mendaftar secara mandiri. Program Summer Course merupakan program yang dirancang dari tahun lalu, namun baru terealisasi pada tahun ini. “Ini sudah dipersiapkan dari tahun lalu dari segi anggaran, tetapi baru dieksekusi dua bulan terakhir," tambah Endo.


Acara dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Ir. Suyitno, M.Sc., IPM., pukul 10.00 WIB sebagai perwakilan dari ketua penyelenggara Summer Course. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi makan siang. Para peserta dikenalkan dengan makanan Indonesia, baik lauk maupun snack. Sesi ini menjadi sarana dalam mengenalkan keberagaman makanan Indonesia.


Setelah makan siang, para peserta kembali memasuki ruangan untuk mengikuti sesi pengenalan Bahasa Indonesia. Beberapa dari mereka ada yang sudah fasih berbahasa Indonesia, bahkan salah seorang mahasiswa dari Mesir sempat berbincang dengan Tim LPM MATA menggunakan Bahasa Indonesia. “Nama Aku Maryam, aku senang belajar bahasa Indonesia”, tutur Maryam. Pada sesi pengenalan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing, para peserta juga dikenalkan dengan beberapa kuliner legendaris di Indonesia, mulai dari sate, soto, hingga getuk.


Selepas sesi pengenalan bahasa, para peserta mengikuti campus tour untuk mengenal UNTIDAR. Campus Tour dimulai dari kunjungan ke Laboratorium Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Laboratoriun Fakultas Teknik yang berada di Kampus Tuguran, lalu dilanjutkan dengan kunjungan ke Laboratorium Hukum dan Ilmu Komunikasi di gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik kampus Sidotopo. 


Di hari kedua, peserta program Summer Course kembali diajak berkeliling Kota Magelang dengan mengunjungi beberapa destinasi wisata seperti Borobudur, Kledung, dan City Tour. Adanya kegiatan kunjungan tersebut, diharapkan dapat menjadi sarana memori untuk para peserta agar mengingat Untidar dan Indonesia secara umum. “Tentu saja sesuai tema yang kita usung kali ini Strengthening Global Connectivity through Cultural Exchange artinya kita ingin menguatkan konektivitas global bagaimana, ini kan juga temen-temen yang menjadi student buddy kan agar mempunyai teman mahasiswa dari negara lain dan juga tentu harapannya bukan hanya di tingkat individu tapi juga di tingkat institusi, bahwa teman-teman mahasiswa asing mengenal Universitas Tidar melalui kunjungan-kunjungan ke tempat budaya itu, jadi ketika mereka mengingat kunjungan itu, mereka juga mengingat UNTIDAR, mengingat Indonesia secara umum,” tambah Endo.


I’m so delighted to be here, and it’s a pleasure to met new people, we are so happy. My motivation was like I want to meet new people, learn about culture about Indonesia and exeriences new things,” terang Shakilla Uwesa, seorang mahasiswa asal Rwanda.


Program Summer Course dapat menjadi peluang bagi UNTIDAR supaya dikenal di kancah Internasional. Melihat antusiasme peserta, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif dan dapat terlaksana kembali pada summer berikutnya. 



Penulis : Umi Khomsiatun Wakhidah & Ima Nur Syamsiah. 








Post a Comment

Lebih baru Lebih lama