Sumber: Penulis

UNTIDAR – Dalam rangka memenuhi tugas akhir Mata Kuliah Sinematografi, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tidar (UNTIDAR) menggelar acara Nobar Ilkom yang diselenggarakan pada tanggal 25-26 Juni 2024. Bertempat di Gedung Kuliah Umum dr. Hr. Suparsono Universitas Tidar, acara ini dihadiri oleh para kru, pemain, dosen, dan mahasiswa UNTIDAR lainnya, termasuk pada Rabu (26/3).

 

Nobar diselenggarakan untuk mengapresiasi para mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) UNTIDAR yang telah menyelesaikan tugas pembuatan film pendek. Genre film yang ditampilkan beragam, seperti action, thriller, horror, drama, dan romance. Film-film pendek yang ditayangkan, di-review dan dinominasikan oleh dosen pengampu Mata Kuliah Sinematografi selaku pihak penyelenggara acara.

 

“Ini bentuk apresiasi mereka, dan juga  suatu kebanggaan mahasiswa ketika karya mereka sudah dibikin seefisien mungkin, yang pastinya ditayangkan dan bahkan yang menonton bukan hanya dari Jurusan Ilmu Komunikasi, tapi juga satu Universitas ikut menonton”, ujar Dean, salah satu dosen penyelenggara Nobar Ikom.

 

Salah satu produser film dari rumah produksi Wild Creative, mengungkapkan bahwa filmnya yang bertajuk “THIRD” menghabiskan waktu dua bulan dalam produksinya. Meskipun terbilang singkat, Wild Creative telah berhasil menghasilkan film yang berkualitas.

 


“Waktu pengerjaannya itu dua bulan, jadi satu bulan sebelum produksi itu kita gunakan untuk persiapan, terus satu bulan setelahnya itu kita gunakan untuk produksi, syuting dan semuanya, sama editing juga”, ujar Cantika, kru Wild Creative.

 

Tak hanya  mahasiswa Ilkom, antusiasme penonton juga datang dari berbagai jurusan. “Bukan hanya dari jurusan Ilmu Komunikasi, saya menemukan dari jurusan teknik, FKIP, dari Fakultas Ekonomi juga ada, sehingga acara Nobar Ilkom ini bukan hanya milik Ilkom aja tapi sudah milik Universitas Tidar sendiri”, ujar Dean.

 

Salah satu penonton turut mengungkapkan antusiasmenya. “Acaranya itu seru banget, terus genre film yang ditayangkan itu beragam ya jadinya lebih bervariasi”, ujar Devia.

 

Redaktur: Elgafa Royfasa I.A & Amar Jaya Nusantara

Editor: Erawati

 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama