Magelang - Dalam rangka menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Ruang Juang mengadakan konsolidasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Magelang pada (2/5). Kegiatan yang bertajuk Seruan Aksi ini turut menggandeng Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Tidar dan Universitas Muhammadiyah Magelang. Bertepatan dengan Hardiknas, aksi ini mengangkat tema besar mengenai pendidikan dengan lima tuntutan serta sepuluh permohonan.
Aksi dimulai dengan pawai sepanjang alun-alun hingga kantor DPRD dan ditutup dengan mimbar bebas di depan Gedung DPRD Kota Magelang. Aspirasi besar yang disampaikan diantaranya mencakup perihal pendidikan tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Selain itu, terdapat beberapa aspirasi lain yang turut disampaikan, seperti kesejahteraan guru honorer, bullying, dan pungutan liar.
Ketua DPRD selaku wakil dari pemerintah, mengaku menyambut baik adanya konsolidasi serta mendukung kegiatan serupa. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa sebagai pilar demokrasi dituntut aktif bersuara. Akan tetapi, ia mengungkapkan jika terdapat batasan wewenang dari DPRD sehingga penandatanganan tidak dapat dilakukan secara lembaga dan hanya dapat dilaksanakan secara pribadi.
“Kami menyayangkan kewenangan yang terbatas karena lembaga. Lembaga harus bersama-sama dan sebanyak 25 anggota harus menandatangani semua. Mekanismenya sulit sehingga kami hanya dapat menandatanganinya secara pribadi dan tidak dapat dilakukan secara kelembagaan karena menjadi urusan pusat,” ungkap Budi selaku ketua DPRD Kota Magelang.
Firmansyah selaku ketua BEM KM Universitas Tidar, mengaku lega dengan tanggapan pihak DPRD. Namun, ia menyayangkan mengenai tanda tangan yang dilakukan atas nama pribadi. Meski begitu, ia mengaku akan melakukan follow up berkala kepada para wakil rakyat terkait respon lanjutan di tingkat nasional. Selain itu, pada tingkat universitas akan diadakan kajian terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Kita masih punya tugas terkait UKT, maka kedepannya akan diadakan kajian, pengumpukan data, dan follow up pada pihak rektorat dalam bentuk audiensi,” terang Firman.
Penulis:
1. Alvina Regita Maharani
2. Achmad Faqih Muniry
Editor:
Salma Nurhaliza