Magelang - Forum Kepemudaan Kota Magelang menyelenggarakan Revolutionary Youth Club yang bertempat di Gedung dr. H. R. Suparsono, Universitas Tidar, Jumat (09/02). Kegiatan ini berlangsung dalam dua sesi yang dihadiri narasumber dari berbagai latar belakang, di antaranya politikus, aktivisme, jurnalistik, dan entrepreneurship.
Sesi pertama dibuka dengan monolog 5×5 Manifesto yang mengangkat isu-isu pendidikan, seni budaya, jurnalisme publik, dan peran pemuda untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045. Kegiatan dilanjut dengan diskusi antara calon anggota legislatif DPRD Kota Magelang dan pemuda di Kota Magelang mengusung tagline "Permisi Boleh Nitip Visi?".
Kury, selaku panitia, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan sebuah bentuk kerjasama antara Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Magelang (KNPI), Karya Cipta Atmaja, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang menggandeng DPM KM Universitas Tidar. Acara ini diharapkan menjadi ajang untuk pemuda di Kota Magelang dalam menyampaikan aspirasinya kepada calon anggota legislatif DPRD Kota Magelang.
“Kita pengen bikin forum yang mempersilakan publik untuk ngomong, butuhnya apa untuk para calon legislatif, agar mereka bukan hanya bekerja sesuai keinginan mereka, tapi juga sesuai kebutuhan rakyat,” ujar Kury.
Lebih lanjut, kegiatan pada Jumat siang hingga sore hari ini banyak menghimpun suara aspirasi dari keresahan pemuda di Kota Magelang. Suara tersebut terkait dengan permasalahan pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga pelayanan fasilitas publik seperti gedung olahraga dan sarana bagi penyandang disabilitas yang kurang diperhatikan oleh pemerintah saat ini.
"Dari skala prioritas, yang pertama kami notice yaitu permasalahan terkait stunting, kemudian yang kedua terkait disabilitas. Karena saya ada di Partai Gerindra, dan kami di Fraksi Gerindra mencanangkan program terkait perbaikan gizi, seperti susu gratis, makan gratis, dan lain-lain, kami juga menggotong permasalahan disabilitas agar tidak ada gap dalam pelayanan publik dengan teman-teman biasa. Itu yang saya notice, dua utama yang kami notice,” jelas Arica, selaku calon anggota legislatif DPRD Kota Magelang.
Pembahasan terkait perempuan, pendidikan, dan jurnalistik pun turut
dibahas dalam kegiatan ini. Menggandeng berbagai narasumber seperti Najmi
Laili, Puspitasari, Ardhi Cahyo, dan lainnya, kegiatan ini memberikan insight
di berbagai bidang. Tak terkecuali di bidang pemerintahan kota Magelang. Ke
depannya, acara serupa diharapkan
dapat terlaksana secara berkala agar terdapat ikatan kuat antara masyarakat dengan anggota dewan. Selain
itu, acara ini diharapkan menjadi langkah pertama dan sebagai forum penyampaian
aspirasi sebelum para calon masuk ke ranah legislatif.
Penulis: Sriaji Joyo Atmojo, Alvina Regita Maharani, Syamsul Ma'arif, Pebri
Akhrus
Editor: Roqi