UNTIDAR – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek) pada Februari lalu membuka pendaftaran Indonesian
International Student Mobility Awards (IISMA) dan mengumumkan hasilnya pada
Maret lalu. Program IISMA merupakan salah satu program Kampus Merdeka yang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa di seluruh Indonesia yang berada di
semester 4 dan 6 untuk melakukan pertukaran pelajar di luar negeri selama satu
semester. Pada IISMA 2023 ini, Universitas Tidar berhasil mengirimkan dua
mahasiswa.
Maulana Yusuf dan Dita Ariyantika R. merupakan dua
mahasiswa UNTIDAR yang berhasil lolos pada IISMA tahun ini. Kedua mahasiswa
tersebut berasal dari program studi (prodi) Pendidikan Bahasa Inggris. Yusuf
berhasil lolos dan diterima di University of Warsaw, Polandia, sedangkan Dita
berhasil lolos dan diterima di Middle East Technical University, Turki. IISMA
2023 direncanakan akan berangkat pada bulan September.
“Alasan pertama dari dulu ingin mengaplikasikan cross culture
knowledge yang didapatkan dari PBI secara langsung. IISMA memberiku
kesempatan untuk mengaplikasikan cross culture tersebut dengan cara
berinteraksi dengan foreigner di classroom environment,” ujar
Yusuf mengenai motivasi mengikuti IISMA.
“Selain itu saya juga ingin tahu bagaimana rasanya kegiatan belajar
mengajar yg dilakukan di negara di luar Indonesia seperti Polandia, kenapa
mereka bisa secara sukses mengadakan proses belajar mengajar sehingga mereka menduduki
peringkat tinggi dalam kualitas pendidikan di seluruh dunia,” sambung Yusuf
Sedangkan Dita menyampaikan motivasinya bahwa, “IISMA
bagi saya merupakan kesempatan yang berharga. Selain itu, program ini menurut
saya spesial sekali, karena (saya) dari kota kecil bisa pergi ke negara lain,
belajar sesuatu yang baru yang mana itu cukup sulit, ya. Apalagi didanai oleh
pemerintah.”
Terdapat pula kesulitan yang dialami Dita saat
melaksanakan pendaftaran IISMA. Dita mengaku bahwa finansial menjadi salah satu
kesulitan yang dialaminya, sehingga yang awalnya ia berencana mengambil IETLS hanya
bisa mengambil Duolingo English Test (DET). Di samping itu, Dita tetap mendapat
kemudahan berupa support dari prodi, dosen pembimbing, serta staf
administrasi yang membantu dalam melengkapi dokumen persyaratan IISMA, terutama
dalam penyelesaian esai.
Keduanya sama-sama menyampaikan bahwa persiapan yang
diperlukan yang terpenting adalah finansial dan administrasi. Selain itu, perlu
untuk belajar English Proficiency Test (EPT) dari jauh-jauh hari.
Tak lupa, keduanya menyampaikan harapannya dari
mengikuti program IISMA, “Saya harap saya bisa menjadi agent of change yang
bisa terjun tidak hanya di Indonesia, tetapi di lingkungan internasional. Serta
bisa memberikan kontribusi pada pendidikan di Indonesia yang masih terbelakang,”
jelas Yusuf.
Di sisi lain, Dita juga menyampaikan pesan kepada calon awardee,
“You will when you believe, selalu manifestasi mimpi mu, karena suatu
saat pasti akan terwujud.”