UNTIDAR
— Pendidikan yang merata, keluarga yang sehat, kelancaran terhadap akses air
bersih, ekonomi yang kuat, serta lingkungan yang terawat merupakan cita-cita
semua masyarakat termasuk masyarakat di desa. Hal tersebut dapat diwujudkan
salah satunya melalui program SDGs Desa atau Sustainable Development Goals Desa.
SDGs
Desa adalah upaya terpadu percepatan pembangunan berkelanjutan desa melalui 17
tujuan pembangunan berkelanjutan yang komprehensif, yaitu desa tanpa
kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera, pendidikan desa
berkualitas, keterlibatan perempuan desa, desa layak air bersih dan sanitasi,
desa berenergi bersih dan terbarukan, pertumbuhan ekonomi desa merata,
infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan, desa tanpa kesenjangan,
kawasan pemukiman desa aman dan nyaman, konsumsi dan produksi desa sadar
lingkungan, desa tanggap perubahan iklim, desa peduli lingkungan laut, desa
peduli lingkungan darat, desa damai berkeadilan, kemitraan untuk pembangunan
desa, serta kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adapting.
Dalam
acara “Pioneering Sentra SDGs Desa Universitas Tidar” disebutkan bahwa
Indonesia adalah salah satu dari 193 negara di PBB yang berkomitmen
mengimplementasikan tujuan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya melalui
perguruan tinggi sebagai basis SDGs Desa yang diharapkan dapat mewujudkan
percepatan pembangunan berkelanjutan.
Perguruan
tinggi memiliki peran yang sangat komprehensif dalam pembangunan desa. Adanya
data desa berbasis SDGs Desa, perguruan tinggi dapat dengan mudah
mengidentifikasi berbagai hal yang menjadi kendala dan potensi yang dapat
dikembangkan dalam desa tersebut, seperti yang disampaikan oleh Menteri Desa
Pembangunan Daerah dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar saat menjadi
pembicara dalam “Pioneering Sentra SDGs Desa Universitas Tidar”.
Pada
acara tersebut, UNTIDAR diresmikan sebagai perguruan tinggi dengan SDGs Desa
Center kedua setelah Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN. Peresmian tersebut
juga menjadikan UNTIDAR sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Jawa Tengah
yang menjadi SDGs Desa Center. SDGs Desa Center ini dapat menguatkan
partisipasi akademisi dalam mendukung dan mengembangkan desa mencapai tujuan
SDGs Desa. Di sinilah UNTIDAR dituntut untuk turut berkontribusi dan
berkolaborasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Program
rancangan kerja SDGs Desa Center UNTIDAR dirumuskan dengan mengombinasikan
hal-hal normatif dalam peraturan menteri desa dengan hasil penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dari dosen yang telah melaksanakannya. Lalu,
disempurnakan dengan melakukan Forum
Group Discussion (FGD) dengan 14 desa dan kelurahan, baik di Kota maupun
Kabupaten Magelang dan beberapa kelurahan di Temanggung. Rancangan SDGs Desa
Center UNTIDAR diharapkan dapat mendukung SDGs Desa dalam bentuk upaya yang
lebih terpadu. (NA)