Logo aplikasi Taspen untuk para
pensiunan (Sumber :
kampungdesigner.com)
PT TASPEN
atau Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri membuat aplikasi khusus
untuk pensiunan.
Aplikasi tersebut bernama
Taspen Otentikasi yang dibuat
tahun 2018. Tujuannya, agar para pensiunan lebih mudah melakukan otentikasi tanpa perlu ke mitra bayar atau pos.
Sebelum ada aplikasi
Taspen Otentikasi, para pensiunan akan diberikan surat keterangan masih hidup
setiap beberapa bulan sekali. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa penerima
dana pensiun masih ada. Namun sejak diluncurkannya aplikasi tersebut, para
pensiunan dapat mengkonfirmasi satu kali setiap satu periode sebelum menerima
dana pensiun. Dengan begitu, rasanya aplikasi ini cukup membantu para pensiunan
bertempat tinggal agak jauh dari bank atau pos
sehingga mereka tidak perlu pergi jauh untuk melakukan otentikasi dan mengambil
dana pensiun. Namun, benarkah aplikasi tersebut sudah cukup membantu?
1.
Masukkan
NOTAS (Nomor Taspen) atau nomor pensiunan dalam kolom. Klik tombol
Otentifikasi.
2.
Perhatikan
petunjuk yang diminta pendeteksi wajah. Tunggu hingga selesai.
3.
Ikuti
semua instruksi yang diberikan di layar.
Setelah otentikasi berhasil, layar
akan menampilkan data enroll (pendaftaran) yang bersangkutan. Para pensiunan pun
dapat segera menerima dana pensiun mereka, baik melalui bank atau pos. Teruntuk pensiunan yang memiliki kartu ATM, mereka bahkan tidak perlu datang
ke bank untuk mengambil
uang pensiun mereka.
Namun,
ada kalanya otentikasi gagal, sehingga pensiunan akan diminta mengulang
kembali. Kegagalan itu biasanya terjadi karena kurang pencahayaan, orang yang otentikasi
tidak sama dengan yang ada dalam data biometrik/enroll, belum melakukan enrollment, saat menirukan
gerakan wajah terlalu cepat atau tidak sesuai dengan yang diminta.
Bagi para pensiunan
yang baru memasuki masa pensiun, nampaknya tidak terlalu sulit untuk
menggunakan aplikasi tersebut. Namun bagi para pensiunan yang telah berusia
lanjut atau gagap teknologi, sulit bagi mereka untuk melakukan otentikasi
mandiri. Selain itu, aplikasi ini juga dirasa kurang efektif bagi mereka yang
tinggal di daerah susah sinyal.
Masih banyak
masyarakat yang merasa kurang puas dengan aplikasi tersebut. Terutama bagi
mereka yang telah berusia lanjut dan keterbatasan,
baik pendengaran mau berbicara. Sulit bagi mereka untuk melakukan otentikasi menggunakan
aplikasi tersebut.
Aplikasi Taspen
Otentikasi ini mendeteksi wajah dengan beberapa gerakan acak, seperti berkedip,
menoleh ke kanan dan ke kiri, juga menoleh ke atas dan ke bawah. Bagi lansia
yang memiliki keterbatasan pendengaran, agak sulit mengarahkan mereka untuk
mengikuti perintah yang ada. Selain itu, aplikasi ini juga meminta pensiunan
untuk mengucapkan kata “A” dengan lantang dan jelas. Hal tersebut sulit bagi lansia yang memiliki keterbatasan
berbicara.
Selain itu, ada syarat untuk ponsel yang memakai
aplikasi Taspen Otentikasi yaitu harus Android dengan minimum versi
5.1.1 (Android Lollipop) atau iOs dengan minimum versi 7.0. Tidak hanya itu, kamera ponsel juga harus memiliki kapasitas
setidaknya sebesar 8 MP dan dilengkapi dengan fitur mikrofon. Tentunya hal ini
menyulitkan mereka yang ponselnya kurang mendukung.
Sebenarnya jika
terdapat kendala saat otentikasi mandiri melalui gawai,
pensiunan bisa datang langsung ke bank atau pos.
Namun sejak beberapa bulan terakhir, pihak dari Kantor Pos tidak dapat membantu
otentikasi para pensiunan. Sehingga para pensiunan yang datang ke Kantor Pos
sebelum melakukan otentikasi mandiri, terpaksa meminta orang
lain untuk membantu melakukan otentikasi. Bahkan ada kalanya mereka harus
pulang tanpa membawa uang pensiun karena belum melakukan otentikasi mandiri.
Secara garis besar,
aplikasi Taspen Otentikasi ini sudah cukup membantu para pensiunan. Namun tampaknya
aplikasi ini masih membutuhkan pembaharuan sehingga dapat lebih menjangkau
semua kalangan terutama pensiunan yang telah lanjut usia. (NAD/PW)
Karya: Putri Widyaningsih (MG1343)