Ilustrator : Ma'ruf Amin |
UNTIDAR
– Telkomsel memberikan kuota internet gratis saat wabah Covid-19. Melalui paket
ilmupedia, pengguna Telkomsel bisa mendapat kuota gratis sebesar 30GB per 30
hari untuk mengakses pembelajaran daring yang diterapkan pada 130 kampus di
Indonesia. Salah satunya UNTIDAR.
UNTIDAR
sendiri mulai menggemborkan sistem ini kemarin, (14/4). “Kami tidak memilih
salah satu provider karena dari awal kami ada IdREN. IdREN yang memfasilitasi
salah satunya dari Telkom. Memang ada beberapa penawaran dari provider yang
lain juga,” ujar kepala UPT TIK UNTIDAR, Sigit Joko Purnomo, S.
T., M. T., saat diwawancarai melalui WhatsApp,
(15/4).
Sigit
menjelaskan bahwa IdREN merupakan jejaring penelitian dan edukasi di Indonesia.
IdREN ini difasilitasi oleh kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi
melalui Belmawa di 130 perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di
Indonesia.
Pihaknya
kemudian mendaftarkan E-Learning UNTIDAR (Elita) agar mendapat akses internet
gratis yang sama dengan perguruan tinggi lainnya. “Mekanismenya melalui
aplikasi myTelkomsel. Di myTelkomsel, ada menu atau fitur pembelian kuota,
kemudian ada 33 yang bisa diproses dan salah satunya bisa dibeli dengan nilai 0
rupiah sehingga penggunaan Elita tidak kena beban kuota reguler,” tambah Sigit.
Penggunaan
kuota ini hanya berlaku untuk mengakses laman sistem pembelajaran atau
E-Learning di perguruan tinggi yang telah diprogram dari provider Telkomsel.
“Jadi yang diproses itu hanya pada Elita saja. Karena memang yang diberikan
oleh Telkomsel terkait dengan proses ini hanya untuk sistem pembelajaran
daring,” lanjutnya.
Di
sisi lain, kabar ini juga menuai protes dari beberapa mahasiswa mulai dari
tidak mempunyai kartu Telkomsel, harga kartunya mahal, hingga kesulitan
memperoleh sinyal Telkomsel. Seperti halnya dengan Tri Nur Alipah, mahasiswa
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 6. Ia mengeluhkan sinyal
Telkomsel yang susah didapat.
“Rumah
saya di dusun Ngaglik, Giritengah, Borobudur. Kebetulan rumah saya di bagian
bawah, tapi kalo di bagian atas masih ada sinyal. Jadi, saya harus ke dataran
tinggi untuk mencari sinyal,” katanya. Akan tetapi, ia juga merasa terbantu
dengan adanya internet gratis tersebut meskipun ia harus mencari sinyal di rumah
tetangga.
Sigit
memaparkan bahwa sinyal menjadi salah satu masalah yang dihadapi banyak
mahasiswa. Ia berharap masalah ini bisa terselesaikan dengan adanya beberapa
solusi terkait di tahap pertama ini. “Karena memang inipun kami sedang
melakukan uji coba dengan Telkomsel. Nanti kami akan informasikan secara resmi
bahwa UNTIDAR dan Telkomsel memberlakukan free
akses untuk elita,” tandasnya.
Hingga
saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak provider sehingga dapat
dimanfaatkan oleh sivitas akademika baik mahasiswa, dosen, maupun tenaga
kependidikan yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dari Elita.
Ia
juga berharap kedepannya akan semakin banyak provider
yang dapat diajak berkolaborasi. “Tapi paling tidak di tahap awal ini sekarang
yang sudah berjalan bisa kita laksanakan dahulu kemudian di tahap
berikut-berikutnya bisa kita laksanakan untuk provider lainnya. Dosen dan
mahasiswa dapat berinteraksi secara kontinu, sesuai dengan jadwal perkuliahan.
Hal-hal teknis seperti sinyal nanti bisa dimonitor lagi, dievaluasi lagi
bagaimana tingkat efektivitas pelaksaan ini,” jelasnya.
Sementara itu, Alipah berharap dengan adanya
kuota gratis ini dapat memudahkan dalam mengerjakan tugas dan mengurangi beban
mahasiswa untuk membeli kuota internet.(NN)