foto : tekape.co |
“Ya
ampun! Sia-sia sekali, PBB sudah menetapkan hari Hak Asasi Hewan tapi, banyak
orang yang tidak mengetahuinya! Gimana sih! PBB sudah susah payah menetapkan
hari tersebut, tapi banyak yang masih meremehkannya! Padahal hari Hak Asasi Hewan
itu sangat penting!.” “Sudahlah Na! Sabar! Kita yang harus mengingatkan orang –
orang! Mungkin kita dapat memberitahu kepada Bu Ana.” jawab Angga dengan
santai.
“Ok!
Ya udah, aku mau pulang!” tukas
Kirana.
Esoknya,
Kirana dan Angga pergi ke Taman Nasional Satwa
Utama dan mewawancarai seorang Penjaga Taman Nasional. “
Permisi Pak, kami dari SMA Bakti Mulia ingin mewawancarai Bapak tentang hari
Hak Asasi Hewan. Namun, sebelumnya, maaf boleh kami tahu nama Bapak siapa? “
Kata Kirana.
“
Oh, ya, nama saya, Iwan. Silahkan.“
“
Apakah Pak Iwan tahu, tentang
hari Hak Asasi Hewan? “ tanya Angga.
“
Oh, itu, he he he, maaf
Bapak tidak tahu. “.
“ Ok, lalu di Taman Nasional ini apakah satwa
– satwanya terjaga? “ tanya Kirana.
“
Bapak tidak dapat memastikan apakah benar – benar terjaga, karena.... “.
“
Karena apa Pak? “ tanya Angga dan Kirana bersamaan.
“
Ini rahasia ya, karena polisi – polisi yang berjaga di sini sering disuap hanya
untuk memperbolehkan para pemburu untuk memburu binatang – binatang langka yang
ada di sini.
Maka dari itu, Bapak memutuskan untuk tidak memperbolehkan
lagi polisi – polisi itu untuk berjaga. Jadi, Bapak melaporkan kejadian itu ke
Pemda setempat , namun
belum ada responnya.”
“
Ow, lalu, Bapak
tahu siapa para pemburu itu? “ tanya Angga.
“
Kalau Bapak tahu, Bapak pasti akan melaporkannya.Susah sekali menemukan mereka,
jadi Bapak harus berjaga terus disini.”.
“
Pertanyaan terakhir, apa yang Bapak harapkan untuk Taman Nasional ini? ” tanya
Kirana.
“
Bapak berharap agar taman ini dapat menjadi tempat yang lebih dilindungi dari
para pemburu dan memberantas para pemburu juga menjadi tempat pariwisata, seperti taman nasional lainnya. Bapak harap pemerintah
dapat memerhatikan taman nasional yang ada .”
“
Baik, terima kasih Pak! “ kata Kirana sambil berjabat tangan begitupun dengan
Angga.
Hari pertama masuk sekolah, Kirana
dan Angga mengumpulkan tugas mereka ke Bu Ana. “ Wah! Laporan kalian sangat
bagus! Hebat kalian!” Ucap Bu Ana sambil mengancungkan dua ibu jarinya. Majalah sekolah SMA Bakti Mulia
menerbitkan majalah sekolah itu dan mengirimkan salah satunya diikutkan lomba majalah sekolah tingkat provinsi. Sebulan kemudian, saat
upacara,
“
Hari ini kita mendapat berita yang sangat mengembirakan!. SMA kita juara 3 se- Provinsi! Selamat kepada Tim
Jurnalistik kita yang namanya paling lucu! Tim ALIS kita! Selamat! Manusia sekarang banyak yang melakukan penyiksaan,
pembantaian, perburuan kepada hewan. Banyak hewan – hewan yang punah karena
perusakan habitat dan perburuan. Jika hal itu tidak dicegah, maka anak cucu
kita tidak dapat melihat lagi satwa – satwa khas Indonesia.” Itu kutipan
pernyataan dari artikel “ Rayakan Hari HAH kita! ”.
Ingat, jangan lupa bahwa
binatang membutuhkan perlindungan kita,”
ucap Ibu Kepala sekolah menutup pesannya.
Karya: Muhamad Laudy Armanda (MG1247), Sindi Dian Safiroh (MG1272)