Seorang
perempuan berusia delapan belas tahun yang merupakan siswa kelas dua belas
disalah satu sekolah negeri di Jawa Tengah memiliki cita-cita tinggi untuk
membahagiakan kedua orangtuanya. Kehidupan yang selama ini ia inginkan, tidak
menjadikan dirinya lupa untuk membantu kedua orangtuanya. Dia harus menjalani
hidup seperti ini karena perekonomian yang kurang mencukupi. Rumi, itulah nama
sapaan yang biasa digunakan orang-orang terdekatnya. Disamping hal itu sekolah
tetap menjadi prioritas baginya, meskipun keadaan ekonomi keluarganya kurang
beruntung namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk menempuh pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Keinginan yang keras demi melihat secercah
harapan dikeluarganya, dan mendapat ilmu yang akan menunjang pendidikan adalah
harapan besar untuk mewujudkan cita-citanya.
Dia
bekerja membantu ibunya menjajakan makanan dikantin sekolah. Masa mudanya yang
seharusnya dihabiskan untuk bersenang-senang, bermain dengan teman sebaya dia
habiskan dengan bekerja. Dia tidak pernah malu dengan teman sekitarnya. Dia
sadar dia berbeda dengan mereka. Hidupnya tidak semudah teman-temannya. Sedikit
demi sedikit uang yang dihasilkan dari menjajakan makanan ia sisihkan. Dari
uang itulah Rumi dapat mempersiapkan biaya pendidikan untuk dirinya dan
kebutuhan sehari-hari keluarganya. Meski ia sadar uang yang didapatkan mungkin
tak akan cukup untuk biayanya sampai Perguruan Tinggi, tetapi dia harus terus
bekerja keras. Hampir setiap harinya dia tidak pernah absen untuk menjajakan
makanan. Setiap pagi dia berangkat lebih awal dan pulang paling akhir dari
teman-temannya. Kedua orangtuanya membuatnya semakin tangguh.
Rintangan
yang dialaminya memang sangatlah besar, biaya hidup dan biaya sekolahnya
sendiri semakin tinggi yang membuat Rumi terkadang harus menunda pembayaran
biaya sekolahnya. Namun, hal itu tidak membuat semangatnya surut justru karena
telah melalui berbagai macam rintangan dia menjadi semakin tegar dan ia yakin
bahwa sebuah perjuangan yang keras akan membuahkan hasil.
Disamping
hal itu Rumi termasuk siswi yang cerdas. Dia bahkan sering menempati Ranking
paralel disekolahnya. Dan dia masuk Perguruan Tinggi Negeri ternama di
Indonesia melalui jalur undangan dengan
beasiswa penuh. Kesuksesan dari sebuah perjuangan besar dengan bekerja membantu
ibunya menjajakan makanan mampu memberikan langkah awal bagi Rumi untuk
mewujudkan cita-citanya memalui bangku kuliah. Hal ini dapat dijadikan
pelajaran untuk kita agar tetap bersyukur dan berjuang demi masa depan kita.
Karya : Isnaeni Muhaenifah (MG1233),Sindi Dian Safiroh (MG1272)