Milad: Salah satu rangkaian acara Milad
UNTIDAR – Pada H+13
diberlakukannya jam malam,
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka,
Racana
Raden Antawirya - Nyai Ageng Serang, selenggarakan
milad ke-11, di lobi gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Sabtu, (13/4). Namun, Acara yang bertajuk “Reborn to be Shining”,
sempat terkendala
oleh peraturan pembatasan jam malam.
Tri Agus Gunawan, pembina
UKM Racana UNTIDAR, memberikan sambutan dalam acara tersebut. Dalam sambutannya
beliau menuturkan, “Acara milad ini menjadi sedikit terhambat adanya peraturan
pembatasan jam malam.” Beliau pun menambahkan bahwa peraturan tersebut
tantangan bagi UKM Racana untuk tetap menyelenggarakan miladnya yang ke-11.
Hal tersebut diperkuat
oleh pernyataan Sayyidati Nur Hanifah, ketua panitia milad. “Kendala dalam menyelenggarakan acara
ini, terletak pada diberlakukannya peraturan pembatasan jam malam, sehingga perizinannya sangat
sulit,” ujarnya.
“Pihak rektorat saling
melempar untuk memberikan perizinan. Kami langsung menemui Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni, Sugiyarto, alhasil disetujui. Akan tetapi di sayangkan, izin penginapan untuk
tamu dari luar kota tetap tidak disetujui, akhirnya milad hanya sampai jam 21.45,”
keluhnya.
Sayyidati pun menjelaskan
bahwa pihak rektorat masih terlihat bingung dengan peraturan jam malam
tersebut. Hal itu terlihat dari perlakuan rektorat dalam pemberian perizinan acara di
malam hari terkhusus hari weekend yang terbatas pada pukul 18.00 WIB.
Ia pun menyatakan bahwa
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama, Giri Atmoko,
pada awalnya tidak mengizinkan. Dikarenakan Giri Atmoko terpaku pada peraturan
jam malam yang mulai diberlakukan pada (1/4) lalu.
“Sehingga terjadi lobbying antara kepala biro akademik
dengan wakil rektor III
terkait perizinan ini dan akhirnya baru disetujui,” pungkas Sayyidati.
Walaupun demikian, Acara milad yang dihadiri oleh UKM UNTIDAR, Organisasi Mahasiswa (Ormawa), Organisasi Mahasiswa Daerah (Ormada) serta delegasi Racana dari kampus lain berjalan lancar. “Kami mengundang dari
racana-racana lain dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, di antaranya yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Ampel,
Universitas Airlangga, Porworejo, Purwokerto, dan Yogyakarta,” ujar Sayyidati
Tamu undangan dari luar
UNTIDAR dirasa sangat mendukung kemeriahan acara ini. “Sangat meriah dan sederhana,” ucap
Muhammad Khoirulmuna, tamu undangan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Al Husain
(STAIA).
Indah Lestari, mahasiswi
Program Studi Manajemen semester empat memberikan pernyataan yang sama dengan
Khoirulmuna, acara milad
Racana
ke-11 terbilang meriah. “Acaranya meriah. Karena banyak delegasi dari luar
kampus,” ujar Indah.
Sebagai informasi, Racana yang bernama awal Panglima Polim
- Nyai Ageng Serang, di milad tahun lalu terlukiskan dengan angka 36, sedangkan
tahun ini terlukis dengan angka 11. Fini
Afidah selaku pembawa acara, di awal memberikan penjelaskan, hal itu terjadi karena
pihak internal Racana memiliki
sejarah angkatan seniornya yang jumlah angkatan tidak mencapai 36.
Pernyataan Fini tersebut
diperkuat oleh Sayyidati. “Kami menemukan kejanggalan, karena jumlah angkatan alumni tidak sebanyak
36. Jadi, kami sharing dengan para alumni dan akhirnya menemukan titik
terang. Oleh karena itu,
kami mengadopsi
tema “Reborn
To
Be
Shining”.
Karena Racana
ini seperti
terlahir kembali ditandai dengan nama baru, Raden Antawirya Nyai Ageng Serang,”
ungkapnya. Sayyidati menegaskan kembali bahwa Racana terbentuk pada 28 April
2008. (IN)