Penampilan
mahasiswa PBSI Untidar Semster 3 dengan tema kritik krisis Indonesia
Mahasiswa
program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Tidar
semester 3, gelar
pentas apresiasi karya sastra berjudul Ibuku Merindu
dengan tema “Kritik Krisis untuk Indonesia” di Auditorium Universitas Tidar
pada Jum'at malam (28/12). Judul pentas Ibuku Merindu dipilih karena memiliki
makna bahwa, Indonesia merindukan
kedamaian dan ketentraman di dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya. Acara ini
terbuka untuk umum dalam rangka melaksanakan tugas Ujian Akhir Semester pada
mata kuliah Apresiasi Karya Sastra. Acara ini dihadiri oleh beberapa dosen
PBSI, mahasiswa UNTIDAR, masyarakat umum
serta mengundang sastrawan lokal seperti E.S Wibowo dan sastrawan dari
Temanggung. Terdapat lima jenis karya sastra yang ditampilkan oleh
masing-masing kelas yakni membaca puisi, musikalisasi puisi, puisi berantai,
monolog, dan drama pendek. Pembacaan puisi oleh E.S Wibowo juga turut
memeriahkan pentas ini. Selama acara berlangsung, terdapat beberapa kendala
seperti kesalahan pengaturan lighting yang kurang mendukung
penampilan, backsound yang tidak
dapat dimainkan, serta terdapat suara gaduh dari penonton yang kurang dapat
dikondisikan.
“Pada
saat musikalisasi puisi, backsound
itu sempat tidak dapat dimainkan atau di play, karena ada gangguan dari
kabel yang menghubungkan ke laptop itu agak kendor setelah itu kita ganti lagi
baru bisa. Untuk lighting juga tidak
banyak membantu, justru membuat silau pemain dan dilihat dari penonton kurang
jelas,” jelas Alma Dhio Pasadhena selaku Ketua Panitia acara.
Ade
Safri Fitria, salah satu koordinator kelas menambahkan, “Masih terdapat
penonton yang gaduh, apalagi kami tidak menggunakan microphone kecuali pada saat musikalisasi puisi jadi itu cukup
mengganggu.”