Ketua BPKM, Abdullah Labib
menyampaikan hasil Pemira 2018 (Foto oleh Mata Photos)
Badan Pemira Keluarga Mahasiswa (BPKM) merilis
hasil Pemilihan Raya Keluarga Mahasiswa (Pemira KM), Senin (10/12) malam. Rapat
pleno dipimipin langsung oleh ketua BPKM, Abdullah labib dan dihadiri oleh
perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Hasil Pemira Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa menunjukkan
angka 33% untuk kemenangan pasangan Hermowo Pribadi Dewabroto dan Theges Selvina
Ade Sofyana dan 8% untuk kotak kosong. Sementara surat suara tidak sah menujukkan
angka 7% dan 52% merupakan golongan putih atau tidak memilih. Persentase ini merujuk
pada jumlah mahasiswa yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Selain itu dari Pemira Dewan Pengawas Mahasiswa (DPM) KM, calon nomor
urut 1 yakni Afif Nur Sofyan memperoleh suara sebanyak 30% sehingga ia resmi
memenangkan Pemira DPM KM 2018. Afif mengalahkan calon nomor urut 2 yakni Septian
Yoga Prabowo dengan perolehan suara yang cukup jauh dari Afif yaitu 10% dari
total mahasiswa yang tercatat sebagai daftar pemilih tetap. Dalam pemilihan
DPM, angka golongan putih juga sangat mendominasi seperti halnya Pemira
Presiden Mahasiswa yaitu sebanyak 53%.
Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden
Mahasiwa 2018 terpilih bersama Ketua BPKM (Foto oleh Mata Photos)
Labib lanjut, Ketua BPKM menjelaskan bahwa pemenang Pemira di Untidar
adalah calon yang mendulang suara terbesar, “Berapapun jumlah golput yang ada
tetap sah. Jadi tahap kedua adalah tahap penghitungan suara sah, seperti di negara
yang dipakai adalah suara sah, jadi dari DPM kita memakai suara sah. Suara sah untuk
pemira kali ini mencapai 79%,” jelasnya.
Sehingga dalam rapat tersebut diputuskan bahwa Hermowo Pribadi Dewabroto
dan Theges Selvinna Ade Sofyana resmi menjadi Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden
Mahasiswa 2018/2019 terpilih. Sementara Afif Nur Hidayat resmi terpilih menjadi
ketua DPM KM 2018/2019.
Afif diketahui merupakan mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Teknik Elektro, menyampaikan alasannya perihal keputusannya mencalonkan diri
sebagai ketua DPM KM 2018, “Saya maju ke DPM KM karena ada banyak problem dan banyak yang harus dibenahi
antara DPM KM dengan fakultas. Kurang adanya sinergis di pusat dan adanya
peraturan yang kurang diperhatikan saat sudah dijalankan di fakultas,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan keinginannya untuk satu periode ke depan agar adanya
keterwakilan dan keselarasan.
Saat diwawancarai usai rapat pleno, Theges juga menyampaikan perasaannya,
“Jujur saya masih tidak percaya. Hal ini tidak masuk dalam daftar harapan saya.
Merasa takjub dan sebagai amanah dalam satu tahun ke depan. Dengan adanya KM
2018 akan ada perubahan dan kami siap untuk menampung aspirasi dari mahasiswa
dan siap membantu advokasi. Kami berharap hal tersebut dapat terlaksana, semoga
makin solid. Dari teman-teman semoga bisa membantu KM kedepannya.”
“Masa kenaikan pendewasaan diri secara pribadi, yang dulu masih
emosional dan sekarang harus dewasa dalam segala hal untk tidak emosional dalam
melakukan pengabilan keputusan. Saya berharap apa yang sudah kami rencana dapat
terlaksana dengan baik. Kami sangat meminta banyak masukan untuk apa yang akan
kita lakukan. Semoga ada perubahan yang lebih baik untk untidar kedepan, ” tutup
Presma 2018 terpilih. (IN/GIS)