Keterangan Foto: Najwa Shihab ketika dimintai keterangan oleh awak media. (foto: Makhruf) |
Duta Baca Perpustakaan Nasional Indonesia, Najwa Shihab kembali menepis isu
yang beredar terkait diusungnya nama mantan tuan rumah Mata Najwa ini menjadi
Menteri Sosial. Ia mengaku masih mencintai profesinya sebagai jurnalis. Bahkan
dengan tegas ia mengatakan tetap memilih menjadi jurnalis jika benar
dicanangkan untuk masuk ke kabinet.
“Yang jelas saya masih sangat cinta menjadi jurnalis. Saya yakin
orang-orang di bidang ini tahu, pekerjaan jurnalis adalah pekerjaan yang bisa
menjadi candu,” terang Najwa usai menjadi pembicara pada Roadshow Perpustakaan
Nasional di Gedung Kyai Sepanjang Magelang, kemarin (26/8).
Wanita yang akrab disapa Nana itu kembali menerangkan bahwa keputusannya
untuk mundur dari program bincang Mata Najwa bukan berarti ia akan meninggalkan
profesinya sebagai jurnalis. Ia juga mengelak kedatangannya beberapa waktu lalu
ke istana negara karena ditunjuk mengisi kursi Khofifah Indar Parawansa yang
akan maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur pada 2018 mendatang.
“Hanya ada dua tujuan kalau saya ke sana. Pertama
sebagai wartawan dan kedua sebagai duta baca,” kata Najwa.
Ia mengatakan secara intens mengunjungi istana negara bukan untuk
bertemu dengan Presiden Joko Widodo tetapi dengan Menteri Sekretaris Negara
Pratikno. “Yang dibicarakan kaitannya sebagai duta baca. Kami
berdiskusi mengenai kegiatan literasi apa yang bisa dilakukan. Juga follow-up
tentang keputusan Jokowi yang menggratiskan setiap tanggal 17 untuk mengirim
buku,” akunya. Ia bahkan mengaku setiap kali ke istana tidak bertemu langsung
dengan orang nomor satu di Indonesia, Jokowi.
“Kalau semua orang mengaitkan kenapa saya ke istana, tujuannya untuk duta
baca. Tidak ada hubungannya dengan kabinet,” tegasnya kepada awak media.
“Resuffle hanya Tuhan dan Pak Jokowi yang tahu,” tambah Najwa.
Najwa menjelaskan ada banyak cara untuk berkontribusi pada negeri. Sampai
detik ini ia merasa kontribusi paling maksimal yang bisa ia lakukan adalah
dengan menjadi jurnalis. Menurutnya pekerjaan ini adalah profesi yang sampai
sekarang masih banyak manfaatnya daripada mudaratnya.
“Mohon doanya, tapi doanya jangan didorong-dorong ke yang lain. Doanya
tetap istiqomah jadi jurnalis. Kalau masuk politik di masa sekarang saya jauh
akan lebih merasa berbakti kepada negeri lewat profesi saya yang menjadi
jurnalis,” katanya.
Pada kesempatan ini ia juga
mengatakan bahwa dua hari lalu usai merampungkan episode final Mata Najwa yang
akan tayag 30 Agustus mendatang. “Biasa jadi presenter yang menanyai tapi ganti
ditanyai di episode final nanti,” kata Najwa. Program Mata Najwa
berjudul 'Catatan Tanpa Titik' merupakan tayangan penutup setelah selama tiga
pekan di Agustus ini akan ditayangkan kumpulan episode lama yang sangat
bermakna dari total 511 episode Mata Najwa yang ada. (Flo)