Masjid
merupakan tempat ibadah untuk umat muslim tapi bagaimana jadinya jika tempat
ibadah umat muslim ini dibangun meyerupai klenteng yang merupakan tempat ibadah
pemeluk keyakinan Kong Hu Cu? Pencampuran dua arsitektur ini sekarang bisa kita
temui di Magelang. Bangunan yang menyerupai klenteng tersebut teletak di Perum
Armada Estate. Dari bentuknya yang mirip dengan klenteng seakan membuat orang
bertanya-tanya, apakah itu klenteng ataukah sebuah masjid? Masjid bernuansa
bangunan Cina ini dibangun mulai bulan September tahun lalu dan direncanakan
diperkirakan selesai pada bulan Maret tahun ini. Pada mulanya, pengerjaan
masjid ini dilakukan oleh 11 pekerja tetapi sekarang hanya tersisa delapan
orang pekerja. Tahap pengerjaan masjid kini telah mencapai finishing dan pemasangan aksesoris masjid. Dalam empat bulan waktu
pengerjaan, dana yang dikeluarkan sudah mencapai 2 milyar. Dana untuk
pembangunan masjid ini bukan merupakan uang dari warga tetapi dari Mahdi,
seorang kyai di Perum Depkes.
Ide
pembangunan masjid bernuansa Cina ini bukan hanya sebagai tempat beribadah
untuk umat islam saja yang jumlahnya mulai semakin banyak di Perum Armada
Estate, tetapi juga sebagai tempat dakwah dan menyebarkan agama Islam di sana
yang notabene mayoritas penduduknya adalah nasrani. Tujuan pembangunan masjid
ini juga untuk mempermudah orang Islam di sana melaksanakan sholat karena
masjid yang sudah ada letaknya terbilang jauh. Jadi harapannya setelah masjid
ini selesai para warga Perum Depkes tidak perlu berjalan jauh jika ingin
menunaikan ibadah.
Dilihat
dari arsitekturnya, sekilas bangunan
masjid ini meniru klenteng yang ada di alun – alun kota Magelang, tetapi masjid
ini memadukan nuansa islam pada eksteriornya, contohnya pada lampion masjid
tertulis Asmaul Husna. Di setiap tiang luar masjid dihiasi dengan kaligrafi
yang indah menambah nuansa Islam masjid. Bagian dalamnya bukan menggunakan
keramik seperti masjid pada umumnya, namun menggunakan batu granit sebagai
lantainya. Masjid ini hanya memiliki satu tiang penyangga di dalamnya sehingga
hal itu menjadi kendala dalam pengerjaan masjid karena sulit untuk
mengontruksinya. Mungkin nantinya masjid ini akan menjadi masjid yang bernuansa
Cina yang pertama di Magelang. Bahkan bukan tidak mungkin nantinya masjid yang
diberi nama Masjid Al-Mahdi menjadi salah satu alternatif objek wisata di kota
Magelang. (WB & AJ)