Jadi Komika Terbaik, Alex Akui
Pertama Kali Jajal Stand Up
Untidar-
Jadi
pemenang dalam hal membuat lucu orang seperti Komika pada Stand Up, pasti karena orang tersebut sudah terbiasa. Namun ada
yang berbeda dari Alexandro Niha, Jawara
Lomba Stand Up Untidar yang dihelat
kemarin, Kamis (27/10). Laki-laki yang kerap disapa Alex, mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia (PBSI) semester 5 tersebut akui baru pertama kali mencoba menjadi Komika.
“Saya belum pernah ikut stand up seperti itu, ini juga baru petama kali coba-coba dan
menang. Itu salah satu kebanggaan saya,” terang Alex.
Meskipun baru pertama kali, mahasiswa asal NTT
tersebut ternyata sudah mempersiapkan diri dengan matang. Ia mengaku usai
mengetahui pengadaan Lomba Stand Up Untidar
dan akhirnya mendaftarkan diri mewakili Kelas 5 A, ia sering berlatih di depan
cermin setiap malamnya.
“Setiap malam saya latihan untuk materi-materinya
sambil bercermin,” jelasnya.
Lomba Stand Up
Untidar yang berlangsung di Auditorium Untidar ini merupakan salah satu
serangkaian kegiatan peringatan Bulan Bahasa yang diagendakan oleh FKIP. Lomba
semacam ini menjadi warna baru bagi sejarah pengadaan lomba yang ada di
Untidar. Trend Stand Up Comedy yang
tengah booming akhir-akhir ini,
menjadi salah satu faktor yang menjadi dasar pemikiran pengadaan lomba
tersebut.
“Sekarang kan sedang booming, sehingga saya tidak ingin mahasiswa tetap pada koridornya
melainkan yang diharapkan adalah mahasiswa mampu menyeimbangkan dengan gejoak
yang ada di dunia luar,” Retma Sari, S.Pd., M.Pd., Wakil Ketua Panitia Lomba Stand Up Untidar BBF, memaparkan.
Tak hanya sebagai trend masa kini, pengadaan lomba seperti ini menjadi salah satu
wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan talenta-talenta yang ada pada diri
setiap mahasiswa.
“Saya melihat ada beberapa mahasiswa atau bahkan
mungkin malah banyak mahasiswa yang sebenarnya mempunyai hidden talent, tetapi belum ada pengeksporasian dan belum ada wadah
untuk mengembangkan itu,” tambah dosen yang mengampu di Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP tersebut.
Senada dengan hal tersebut, Tidar salah satu juri
yang juga merupakan Komika yang tergabung dalam Komunitas Stand Up Magelang, sepaham bahwa acara seperti ini dapat dijadikan
ajang bagi mahasiswa dalam mengembangkan diri.
“Kebanyakan peserta belum pernah nyoba stand up, tapi itu bagus untuk pengembangan diri mereka,” tuturnya.
Bukan saja untuk pengembangan diri bagi mahasiwa
yang memiliki talenta-talenta yang masih tersembunyi, Lomba Stand Up Untidar yang diikuti kurang
lebih 38 yang rata-rata berasal dari mahasiswa FKIP ini mengajak bersama-sama
untuk tertawa dengan cerdas, seperti tema yang diusung yakni “Let’s Laugh Smart”. Definisi tertawa
dengan cerdas di sini bukan berarti ketika ingin tertawa harus melalui proses
belajar terlebih dahulu, melainkan peserta diharapkan mampu mengajak tertawa
dengan cara yang sopan sehingga apa yang ditertawakan tidak membuat pihak lain
dirugikan dan menyakiti perasaan.
“Cenderung ke kontennya. Ketika berbicara sebetulnya
ada sopan santunnya dan cara-caranya. Tidak dalam bentuk vulgar atau mungkin
bisa menyakiti dan hanya sekedar berbicara,” tambah Retma.
Selain Alex, peserta lain yakni, Weka Kanaka, Akhmad
Syaiful Anas, Hanifah Indriastuti, Rohi Rohadi, dan Titis Ardyasti, menjadi
sederet nama yang merupakan juara-juara umum dan juara harapan yang nantinya
akan mendapatkan pembinaan lebih lanjut. (Flo/Lpm Mata)